A. Hubungan antara Karakteristik Anggota Kelompok dan Tingkat Kedewasaan Anggota Kelompok
Keadaan tingkat kedewasaan anggota kelompok berhubungan dengan beberapa variabel karakteristik anggota kelompok yaitu tingkat pendapatan, tingkat penguasaan dan tingkat partisipasi anggota kelompok. Semakin tinggi tingkat pendapatan dan partisipasi anggota kelompok, pada umumnya semakin tinggi tingkat pemahaman anggota kelompok terhadap tujuan kelompok, tingkat kekompakan, tingkat inisiatif dan tingkat komitmen mereka dalam menjalankan kegiatan (tingkat kedewasaan yang tinggi). Sedangkan jika tingkat penguasaan anggota kelompok tinggi, pada umumnya semakin rendah tingkat pemahaman anggota kelompok terhadap tujuan kelompok, tingkat kekompakan, tingkat inisiatif dan tingkat komitmen mereka dalam menjalankan kegiatan(tingkat kedewasaan yang rendah).
B. Hubungan antara Karakteristik Anggota Kelompok dan Gaya Komunikasi Pemimpin Kelompok
Karakteristik anggota yang berhubungan dengan gaya komunikasi pemimpin kelompok ada empat yaitu tingkat pendapatan, tingkat partisipasi anggota, gaya komunikasi anggota dan jenis pekerjaan. Semakin tinggi tingkat pendapatan dan partisipasi anggota maka gaya komunikasi pemimpin semakin mengarah pada gaya komunikasi convergence. Peningkatan pendapatan anggota kelompok akan semakin meningkatkan rasa percaya diri anggota untuk mengemukakan pendapat. Hal ini mendorong pemimpin kelompok menyesuaikan diri dengan menerapkan gaya komunikasi dua arah (corelational atau convergence). Demikian pula jika partisipasi anggota kelompok meningkat maka akan memicu pemimpin untuk menerapkan gaya komunikasi dua arah (convergence) juga. Bentuk hubungan yang sama terjadi jika gaya komunikasi anggota semakin convergence, maka pemimpin kelompok juga semakin bergaya komunikasi convergence. Pemimpin juga akan semakin bergaya komunikasi convegence ketika para anggota kelompok memiliki jumlah pekerjaan lebih dari satu dan pekerjaan tambahan tersebut memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan anggota kelompok mayoritas dengan tingkat keterampilan yang rendah, sehingga pada umumnya lebih bersifat menunggu perintah ketua kelompok. Pemimpin kelompok akan menerapkan gaya komunikasi yang linier ketika berhadapan dengan anggota kelompok yang demikian ini. Namun pemimpin kelompok akan berubah menerapkan gaya komunikasi convergence jika menghadapi anggota kelompok yang memiliki jenis pekerjaan tambahan dan pekerjaan tersebut memerlukan keahlian khusus. Anggota kelompok yang demikian lebih dewasa dalam bertindak dan pada umumnya lebih memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapat. Kondisi yang demikian akan memicu pemimpin kelompok untuk menerapkan gaya komunikasi yang sesuai yaitu convergence.
C. Hubungan antara Tingkat Kedewasaan Anggota Kelompok dan Gaya
Komunikasi Pemimpin Kelompok
Gaya komunikasi yang diterapkan pemimpin kelompok dalam penelitian ini berhubungan dengan tingkat kedewasaan anggota kelompok yang dicerminkan oleh bagaimana tingkat pemahaman anggota kelompok terhadap tujuan kelompok, tingkat kekompakan, tingkat inisiatif dan tingkat komitmen anggota kelompok dalam menjalankan kegiatan. Apabila tingkat pemahaman terhadap tujuan kelompok, kekompakan, inisiatif dan komitmen anggota kelompok dalam menjalankan kegiatan membaik maka pemimpin kelompok akan cenderung menggunakan gaya komunikasi dua arah (convergence).
D. Hubungan antara Gaya Komunikasi Pemimpin Kelompok dan Efektifitas Kelompok
Efektifitas kelompok dalam menjalankan kegiatan berhubungan dengan bagaimana gaya komunikasi yang diterapkan oleh pemimpin kelompok. Jika gaya komunikasi yang diterapkan oleh pemimpin kelompok semakin convergence (dua arah) maka kelompok akan semakin efektif dalam melaksanakan kegiatan. Jika pemimpin kelompok yang menerapkan gaya komunikasi convergence berarti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi kegiatan dilakukan secara komunikasi dua arah dengan melibatkan seluruh anggota secara partisipatif. Melalui langkah yang demikian, anggota mendapatkan pengetahuan tentang kegiatan yang memadai baik yang diperoleh dari sesama anggota maupun dari pemimpin kelompok, lalu tumbuh sikap yang positif terhadap kegiatan, kemudian terdorong untuk menekuni teknik-teknik agar bisa terampil dalam melakukan kegiatan. Akhirnya para anggota kelompok merasa puas bergabung dalam kelompok yang pemimpinnya menerapkan gaya komunikasi yang convergence, dan ini berarti kelompok tersebut efektif dalam menjalankan kegiatan.